Kegiatan Belajar dirumah Tema 2 Subtema 1 PB3 kELAS 6
Kegiatan Belajar dirumah Tema 2 Subtema 1 PB3
Assalamu'alaikum warohmatullahi
wabarokaatuh.
selamat datang di imammuhri38.blogspot.com
بِسْمِ اللهِ
الرّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ
العَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلَامُ عَلىَ اَشْرَفِ اْللأَنْبِياَءِ
وَالْمُرْسَلِيْنَ سَيِّدِناَ وَمَوْلَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ
اَجْمَعِيْنَ, اَمَّا بَعْدُ
Kegiatan Belajar dirumah Tema 2 Subtema
1 PB3
Alhamdulillah di hari ini kita
masih diberikan nikmat sehat untuk melanjutkan kegiatan serta aktivitas
sehari-hari. Ayah bunda khususnya wali murid kelas 6 SDN Karang Tengah 7.
Masih dengan
pembelajaran dirumah terus semangat dan semangat terus…
Berikut ini sekelumit materi dari buku siswa kelas 6 Tema 2 Subtema 1 PB3 (bahasa Indonesia, IPA) halaman 17 – 25.
Adaptasi merupakan suatu
kemampuan dari makhluk hidup untuk bisa menyesuaikan diri terhadap
lingkungannya.
adaptasi mempunyai tujuan sebagai berikut:
- Untuk melindungi diri
dari musuh maupun pemangsa yang lainnya.
- Untuk bisa
mendapatkan makanan.
- Untuk bisa bertahan
hidup.
Adaptasi morfologi adalah
penyesuaian bentuk tubuh, stuktur tubuh, atau alat- alat tubuh organisme
terhadap lingkungannya.
Adaptasi morpologi pada tumbuhan
Setiap jenis tumbuhan mempunyai habitat
yang berbeda-beda. Nah, untuk bisa bertahan hidup di habitatnya atau di
lingkungan tempat hidupnya, tumbuhan harus bisa beradaptasi. Bagaimana caranya? Yuk, kita
lihat bagaimana adaptasi setiap jenis tumbuhan itu! Ada 5 cara tumbuhan
beradaptasi dengan lingkungannya, yaitu:
1. Xerofit
adalah tumbuhan yang beradaptasi terhadap lingkungan
hidupnya yang panas dan kering. Tumbuhan ini sangat tahan dengan udara yang
kering dan kurang air.
Ciri-ciri tumbuhan xerofit adalah:
- Permukaannya
dilapisi lapisan seperti lilin. Lapisan ini berguna untuk mengurangi
penguapan.
- Ukuran
daunnya kecil dan biasanya berduri untuk mengurangi penguapan juga.
- Tumbuhan
ini punya akar yang panjang. Gunanya untuk mencari air sampai ke dalam.
- Batangnya
juga tebal yang berguna untuk menyimpan cadangan air.
Beberapa contoh tumbuhan xerofit adalah kaktus, kurma,
lidah buaya, adenium, sansiviera, adenium, dan buah naga.
2. Hidrofit
adalah tumbuhan yang hidup di tempat basah atau malah hidup
di air. Sesuai dengan kata “hidro”, yang artinya air.
Ciri-ciri tumbuhan hidrofit adalah:
- Terapung
di atas air.
- Mempunya
permukaan daun yang lebar.
- Batangnya
menggembung seperti berongga berisi udara sehingga bisa membuat mengapung
di air seperti pelampung.
- Akarnya
kecil sehingga air mudah menyebar ke seluruh daun.
Contoh tumbuhan hidrofit adalah kangkung, teratai,
kiambang, dan eceng gondok.
3.
Higrofit
Tumbuhan higrofit ini merupakan tumbuhan yang bisa bertahan
hidup di daerah yang lembap. Biasanya tumbuhan ini hidup di hutan.
Ciri-ciri tumbuhan higrofit adalah:
- Berdaun
tipis dan lebar
- Punya
banyak stomata atau celah-celah kecil pada daun
Contoh tumbuhan higrofit adalah tumbuhan paku, dedalu atau
gandarusa, dan lumut.
4. Halofit
Tumbuhan halofit adalah tumbuhan yang tahan hidup di tempat
asin, seperti pantai atau laut. Tumbuhan ini tahan terhadap lingkungan dengan
kadar garam yang tinggi.
Ciri-ciri tumbuhan halofit adalah:
- Punya
akar yang sangat kuat.
- Separuh
badannya biasanya tergenang di air.
- Akarnya
ada tertanam di bawah air dan ada yang di permukaan air.
Contoh tumbuhan halofit adalah pohon bakau atau yang biasa
dikenal dengan mangrove.
5. Mesofit
Nah, kalau mesofit ini adalah tumbuhan yang biasa hidup di lingkungan
yang tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering. Tumbuhan ini mudah ditemukan
di lingkungan tempat tinggal kita. Mesofit ini ada yang masuk ke dalam golongan
tumbuhan berkayu dan ada juga yang rerumputan.
Ciri-ciri tumbuhan mesofit adalah:
- Akarnya
tumbuh pesat dan bercabang.
- Daunnya
biasanya tipis dan lebar.
- Stomatanya
biasa berada di bawah daun untuk menghindari penguapan yang berlebihan
Contoh tumbuhan mesofit adalah pohon mangga, rambutan, rerumputan,
pisang, dan pepaya.
Adaptasi Tingkah Laku
Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian makhluk
hidup terhadap lingkungan dalam bentuk tingkah laku. Jenis adaptasi ini mudah
untuk diamati.
Adaptasi tingkah laku yang di hasilkan oleh tumbuhan, antara lain:
·
Pada saat lingkungan dalam
keadaan kering, tumbuhan yang termasuk suku jahe-jahean, akan mematikan sebagian
tubuhnya yang tumbuh di permukaan tanah.
·
Pada musim kemarau,
tumbuhan tropofit (tumbuh-tumbuhan yang mampu
beradaptasi terhadap perubahan musim hujan dan musim kemarau), misalnya pohon jati dan randu,
meranggas/menggugurkan daunnya pada musim kemarau.
Seperti halnya hewan, tumbuhan juga melakukan
perlindungan diri dari pemangsanya agar kelangsungan hidup dan generasinya
tidak terganggu. Perlindungan diri yang dilakukan tumbuhan tentu berbeda dengan
cara perlindungan diri yang dilakukan para hewan. Cara tumbuhan melindungi diri
disesuaikan dengan bagian-bagian dan sifat dari tumbuhan itu sendiri.
1. Tumbuhan yang melindungi diri dengan duri
Beberapa tumbuhan melakukan
perlindungan diri dengan menggunakan duri yang ada pada tubuhnya. Perlindungan
ini cukup efektif untuk mencegah dirinya dimangsa oleh hewan pemakan tumbuhan.
dengan adanya duri, hewan yang tadinya hendak memakan bagian-bagian tubuh
tumbuhan tersebut akan terganggu karena tertusuk oleh duri yang tajam. Beberapa
contoh tumbuhan yang melindungi diri dengan organ ini misalnya bunga mawar,
salak, durian, putri malu, alang-alang saat masih muda, kaktus, dan lain
sebagainya.
2. Tumbuhan yang melindungi diri dengan bulu atau rambut
Selain dengan duri,
beberapa tumbuhan juga melakukan perlindungan diri dengan menggunakan bulu atau
rambut. Sebagian di antaranya menghasilkan bulu atau rambut yang menghasilkan
rasa gatal pada kulit pemangsanya. Contoh tumbuhan yang melakukan cara
perlidungan menggunakan bulu misalnya bambu. Pelepah bambu berfungsi melindungi
tunas pada ruas. Pelepah ini dilengkapi dengan bulu yang dapat menyebabkan
gatal sehingga tunas dapat terlindungi. Beberapa contoh tumbuhan yang
melindungi diri dengan bulu atau rambut lainnya yaitu ijuk dan buah rambutan.
3. Tumbuhan yang melindungi diri dengan racun
Tumbuhan tertentu
melindungi diri dari pemangsanya dengan memanfaatkan racun. Cara tumbuhan
melindungi diri dengan racun diterapkan oleh beberapa umbi-umbian seperti
singkong karet dan gadung. Selain itu, tumbuhan kecubung, jarak, dan pohon upas
juga menerapkan cara ini untuk mencegah dirinya dimakan oleh hewan pemakan
tumbuhan.
4. Tumbuhan yang melindungi diri dengan getah
Selain berfungsi sebagai
media transportasi unsur hara dan fotosintat dalam pembuluh angkut, getah juga
ternyata dapat berfungsi sebagai media perlindungan diri pada tumbuhan. Cara
tumbuhan melindungi dirinya menggunakan getah diterapkan oleh tumbuhan nangka
dan karet.
5. Tumbuhan yang melindungi diri dengan aroma
Beberapa tumbuhan juga ada
yang melindungi dirinya dengan mengeluarkan aroma tertentu. Contohnya bunga
bangkai yang sengaja mengeluarkan aroma bangkai untuk menghindari hewan lain
memakannya.
6. Tumbuhan yang melindungi diri dengan cangkang keras
Beberapa tumbuhan memiliki
biji yang dilengkapi dengan cangkang keras. Misalnya buah kelapa, kelapa sawit,
salak, biji mahoni, dan lain sebagainya. Cangkang tersebut juga berfungsi untuk
melindungi dirinya agar tidak dimakan oleh hewan pemakan biji atau tumbuhan,
sehingga ia dapat berkecambah dan dapat meneruskan kehidupannya.
Pengertian Kata Tanya
Kata tanya adalah kata yang dipakai dalam kalimat
tanya untuk menanyakan sesuatu, baik itu orang/benda, perbuatan/tindakan,
keadaan/situasi, dan lain sebagainya. Sedangkan kalimat tanya adalah kalimat
yang didalamnya terkandung sebuah pertanyaan kepada pihak lain, yang diajukan
untuk memperoleh jawaban dari pihak yang ditanya. Namun terkadang kalimat tanya
juga tidak mengharuskan sebuah jawaban karena hanya bersifat memastikan sesuatu
hal.
Ciri
ciri Kata Tanya
Kata
tanya sejatinya memiliki ciri-ciri yang sangat spesial yang membedakannya dari
kata-kata yang lain. Adapun ciri-ciri dari kata tanya, yaitu sebagai berikut :
1.
Kata tanya
selalu diikuti dengan tanda tanya pada akhir kalimat.
2.
Kata tanya biasanya terletak di awal sebuah kalimat
tanya.
3.
Kata tanya
seringkali diikuti atau ditambahkan dengan imbuhan sufiks(akhiran) –kah. Seperti: apakah,
siapakah, dimanakah, kapankah dan lain sebagainya.
Jenis
jenis Kata Tanya
Kata
tanya dalam bahasa Indonesia
terbagi atas 7 jenis, antara lain :
1.
Kata tanya
“Apa”
2.
Kata tanya
“Siapa”
3.
Kata tanya
“Kapan”
4.
Kata tanya
“(Di, Ke, Dari) Mana”
5.
Kata tanya
“Mengapa”
6.
Kata tanya
“Bagaimana”
7.
Kata tanya
“Berapa”
Fungsi
Kata Tanya
1.
Kata tanya
“Apa”
Berfungsi:
untuk menanyakan benda atau sesuatu, keadaan atau perbuatan, dan segala sesuatu
yang berkaitan dengan isi atau pokok bahasan.
Jawaban
dari pertanyaan yang menggunakan kata tanya “apa” adalah benda atau sesuatu,
pengertian maupun penjelasan tentang hal yang ditanyakan.
Contoh:
Apa saja ciri-ciri tumbuhan eceng gondok?
2.
Kata tanya
“Siapa”
Berfungsi:
untuk menanyakan orang atau pihak yang terlibat.
Jawaban
dari pertanyaan yang menggunakan kata tanya “siapa” adalah orang atau pelaku
serta pihak yang terlibat sesuatu hal yang ditanyakan.
Contoh:
Siapa yang ditugaskan menulis ciri-ciri eceng gondok?
3.
Kata tanya
“Kapan”
Berfungsi:
untuk menanyakan waktu terjadinya sebuah/suatu peristiwa atau kejadian.
Jawaban dari pertanyaan yang menggunakan kata tanya “kapan” adalah waktu
kejadian terjadinya sebuah peristiwa atau kejadian yang dapat berupa jam, hari,
tanggal, bulan atau tahun.
Cocntoh:
Kapan tugas menulis ciri-ciri eceng gondok dikumpulkan?
4.
Kata tanya
“(Di, Ke, Dari) Mana”
Berfungsi:
untuk menanyakan tempat berlangsungnya suatu peristiwa, lokasi yang akan
dituju, tempat yang sedang ditgunakan atau yang telah didatangi.
Jawaban
dari pertanyaan yang menggunakan kata tanya “(di, ke, dari) mana” adalah tempat berlangsungnya suatu
peristiwa/kejadian, lokasi yang akan dituju, tempat yang sedang dipakai
atau yang telah didatangi.
Contoh:
Dimana Adhwa mencari eceng gondok?
5.
Kata tanya
“Mengapa”
Berfungsi:
untuk menanyakan sebab atau alasan suatu peristiwa terjadi.
Jawaban
dari pertanyaan yang menggunakan kata tanya “mengapa” adalah penjelasan tentang
sebab atau alasan sebuah peristiwa yang terjadi, dan ditandai dengan
pemakaian konjungsi atau kata hubung ‘karena’ atau ‘sebab’.
Contoh:
Mengapa Adhwa memilih mencari eceng gondok?
6.
Kata tanya
“Bagaimana”
Berfungsi:
untuk menanyakan keadaan atau kejelasan tentang sesuatu hal, cara atau proses
pengerjaan sesuatu.
Jawaban
dari pertanyaan yang menggunakan kata tanya “bagaimana” adalah penjelasan
tentang keadaan, cara atau proses terhadap sesuatu hal yang ditanyakan.
Contoh:
Bagaimana cara Adhwa menemukan eceng gondok?
7.
Kata tanya
“Berapa”
Berfungsi:
untuk menanyakan banyak, jumlah atau satuan.
Jawaban
dari pertanyaan yang menggunakan kata tanya “berapa” adalah banyak, jumlah atau
satuan tentang sesuatu hal yang ditanyakan.
Contoh:
Berapa banyak eceng gondok yang diperlukan Adhwa?
berikut peta hal. 24
Demikian sekelumit
materi dari buku siswa kelas 6 Tema 2 Subtema 1 PB3 sekedar mengingatkan
pembelajaran hari ini.
Dan untuk memonitoring kegiatan pembelajaran dirumah, berikut ini diharapkan pesertadidik untuk mengisi formulir kegiatan belajar dirumah Tema 2 Subtema 1 PB3.
Selengkapnya, untuk
melengkapi formulir Kegiatan
Belajar dirumah Tema 2 Subtema 1 PB3 silahkan
lanjutkan dengan klik
tombol berikut.
Pastinya terdapat banyak kesalahan dan kekurangan pada Kegiatan Belajar dirumah Tema 2 Subtema 1 PB3 di atas oleh karenanya diharapkan saran dan kritiknya untuk perbaikan berikutnya.
Saran dan kritik atas tulisan Kegiatan
Belajar dirumah Tema 2 Subtema 1 PB3 diatas
silahkan tuliskan di komentar.
Selamat
berjumpa di artikel selanjutnya.
Pergi kondangan makan bakso aci,
cukup sekian dan terima kuaci….
wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokaatuh.
0 Komentar untuk "Kegiatan Belajar dirumah Tema 2 Subtema 1 PB3 kELAS 6"
Post a Comment