Kegiatan Belajar dirumah Tema 2 Subtema 2 PB4 Kelas 6 - mim'scre@te -->

Kegiatan Belajar dirumah Tema 2 Subtema 2 PB4 Kelas 6



Kegiatan Belajar dirumah Tema 2 Subtema 2 PB4

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokaatuh.

selamat datang di imammuhri38.blogspot.com

بِسْمِ اللهِ الرّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلَامُ  عَلىَ اَشْرَفِ اْللأَنْبِياَءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ سَيِّدِناَ وَمَوْلَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ, اَمَّا بَعْدُ

Kegiatan Belajar dirumah Tema 2 Subtema 2 PB4

Alhamdulillah di hari ini kita masih diberikan nikmat sehat untuk melanjutkan kegiatan serta aktivitas sehari-hari. Ayah bunda khususnya wali murid kelas 6 SDN Karang Tengah 7.

 

Masih dengan pembelajaran dirumah terus semangat dan semangat terus…

 Berikut ini sekelumit materi dari buku siswa kelas 6 Tema 2 Subtema 1 PB4 (bahasa Indonesia, PKn) halaman 75 – 84.

Upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia tidak hanya dilakukan melalui pertempuran, namun juga dilakukan melalui jalur diplomasi, perjanjian, dan perundingan, seperti Perjanjian Linggarjati, Perjanjian Renville, Perjanjian Roem Roijen, dan Konferensi Meja Bundar (KMB).

 

Baca teks dalam hati.

 

Perjanjian Linggarjati

(15 November 1946-25 Maret 1947)

Perjanjian Linggarjati adalah perundingan antara Indonesia dan Belanda di Linggarjati, Jawa Barat yang menghasilkan persetujuan mengenai status kemerdekaan Indonesia. Perjanjian tersebut ditandatangani secara sah oleh kedua negara pada 25 Maret 1947.

Hasil Perundingan:

1. Belanda mengakui secara de facto wilayah Republik Indonesia, yaitu Jawa, Sumatra dan Madura.

2. Belanda harus meninggalkan wilayah RI paling lambat tanggal 1 Januari 1949.

3. Pihak Belanda dan Indonesia sepakat membentuk negara Republik Indonesia Serikat (RIS).

4.  Dalam bentuk RIS, Indonesia harus tergabung dalam Commonwealth / Persemakmuran. Perjanjian Linggarjati ini menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat Indonesia.

Pelanggaran Perjanjian

Pelaksanaan hasil perundingan ini tidak berjalan mulus. Pada tanggal 20 Juli 1947, Gubernur Jendral H.J. van Mook akhirnya menyatakan bahwa Belanda tidak terikat lagi dengan perjanjian ini.  Pada tanggal 21 Juli 1947, meletuslah Agresi Militer Belanda I.

 

Perjanjian Renville

(8 Desember 1947 – 17 Januari 1948)

Perjanjian ini dilakukan antara Indonesia dan Belanda. Perjanjian ini ditandatangani pada tanggal 17 Januari 1948 di atas kapal perang Amerika Serikat (USS Renville), yang berlabuh di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

Perundingan dimulai pada tanggal 8 Desember 1947. Perundingan ini ditengahi oleh Komisi Tiga Negara (KTN), yaitu Amerika Serikat, Australia, dan Belgia. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Amir Syarifuddin. Delegasi Kerajaan Belanda dipimpin oleh R. Abdul Kadir Widjojoatmodjo.

Hasil Perundingan:

1. Belanda hanya mengakui Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Sumatra sebagai bagian wilayah Republik Indonesia.

2. Disetujuinya sebuah garis yang memisahkan wilayah Indonesia dan daerah pendudukan Belanda.

3. TNI harus ditarik mundur dari daerah-daerah kantongnya di wilayah pendudukan di Jawa Barat dan Jawa Timur

 

Perjanjian Roem-Roijen

(14 April 1949 – 7 Mei 1949)

Perjanjian ini dimulai pada tanggal 14 April 1949 dan ditandatangani pada tanggal 7 Mei 1949 di Hotel Des Indes, Jakarta. Nama perjanjian ini diambil dari kedua pemimpin delegasi, Mohammad Roem dan Herman van Roijen. Tujuan perjanjian ini adalah untuk menyelesaikan beberapa masalah mengenai kemerdekaan Indonesia sebelum KMB di Den Haag.

Hasil Pertemuan:

1.  Angkatan bersenjata Indonesia akan menghentikan semua aktivitas gerilya. Pemerintah Republik Indonesia akan menghadiri KMB.

2. Pemerintah Republik Indonesia dikembalikan ke Yogyakarta.

3.  Angkatan bersenjata Belanda akan menghentikan semua operasi militer dan membebaskan semua tawanan perang.

 

Konferensi Meja Bundar

(23 Agustus 1949 – 2 November 1949)


Hasil dari Konferensi Meja Bundar (KMB):

1. Belanda mengakui RIS sebagai negara merdeka dan berdaulat.

2. Status Irian Barat diselesaikan dalam waktu setahun sesudah pengakuan kedaulatan.

3. Akan dibentuk Uni IndonesiaBelanda.

4. RIS mengembalikan hak milik Belanda dan memberikan hak konsesi dan izin baru untuk perusahaan-perusahaan Belanda.

5. Pengambilalihan utang Hindia Belanda oleh Republik Indonesia Serikat.

 Berikut peta pikiran teks diatas!





Nilai persatuan dan kesatuan mempunyai makna yang penting bagi bangsa Indonesia. Persatuan dan kesatuan merupakan kunci tercapainya kemerdekaan Indonesia. Makna nilai persatuan dan kesatuan terwujud dalam perjuangan bangsa Indonesia yang bersatu meraih kemerdekaan.

Rela berkorban adalah sikap yang mencerminkan adanya keikhlasan dalam memberikan sesuatu yang dimiliki orang lain. Sikap rela berkorban dapat menunjukan rasa tanggung jawab dan juga nasionalisme. Rela berkorban demi kepentingan bersamadapat mempererat persaudaraan. Sikap rela berkorban dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut contoh sikap rela berkorban di lingkungan sekolah; antara lain:

1.    Menyisihkan uang saku untuk membantu korban bencana

2.    Membersihkan ruang kelas/piket

3.    Mengurangi waktu bermain untuk belajar bersama teman

 

Demikian sekelumit materi dari buku siswa kelas 6 Tema 2 Subtema 1 PB4 sekedar mengingatkan pembelajaran hari ini.

Pastinya terdapat banyak kesalahan dan kekurangan pada Kegiatan Belajar dirumah Tema 2 Subtema 2 PB4 di atas oleh karenanya diharapkan saran dan kritiknya untuk perbaikan berikutnya.


Saran dan kritik atas tulisan Kegiatan Belajar dirumah Tema 2 Subtema 2 PB4
diatas silahkan tuliskan di komentar.

 

Selamat berjumpa di artikel selanjutnya.

 

Pergi kondangan makan bakso aci, cukup sekian dan terima kuaci….

 

wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokaatuh.

#cariakujikatakkautemukanakudisurgaNya

0 Komentar untuk "Kegiatan Belajar dirumah Tema 2 Subtema 2 PB4 Kelas 6"

Post a Comment

imammuhri38.blogspot.com. Powered by Blogger.

ADS atas Artikel

ADS Tengah Artikel 1

ADS Tengah Artikel 2

ADS Bawah Artikel